Minggu, 15 Maret 2015

Mengais Rezeki dari Penghasilan Sampingan, Kenapa Tidak?




pohon-uang.jpgBiaya hidup rasanya terus mendaki dari tahun ke tahun, dengan kecepatan yang acap membikin kita terkaing-kaing. Biaya belanja sehari-hari, biaya anak sekolah (lengkap dengan seabrek kursus-kursunya), biaya tak terduga (ah, betapa banyaknya pos yang satu ini!), rasanya terus melambung.

Bagi Anda yang bekerja sebagai karyawan kantoran, dimana kenaikan gaji sering cuman segitu-segitu saja, tentu melambungnya biaya hidup itu acap membikin kepala kliyengan. Belum tiba tanggal gajian, lho kok uangnya sudah habis duluan. Boro-boro liburan sekeluarga ke Bali, uang buat beli susu saja kadang ndak cukup. Doh !

Bagi sebagian besar orang, konsep kebebasan financial (financial freedom) memang masih terasa sebagai sebuah fantasi. Jadi bagaimana dong? Bagaimana agar tidur kita lebih nyenyak, ndak diganggu dengan beban finansial keluarga yang rasanya kian berat?

Dilatari oleh kondisi seperti itulah, lalu muncul gagasan tentang mencari rezeki tambahan dari penghasilan sampingan. Maksudnya, selain gaji sebagai pekerja kantoran, bisa ndak ya kira-kira kita bisa mengais sejumput rezeki tambahan yang halal, dari usaha sampingan?

Jawabannya : bisa. Dan disini kita akan membahas dua pilihan yang mungkin bisa dilakoni untuk mencari sejengkal rezeki sampingan.

Pilihan yang pertama adalah : mulai memberdayakan istri/calon istri untuk mencari sumber penghasilan tambahan (sory, pilihan ini memang hanya berlaku bagi Anda yang berjenis kelamin lelaki). Mungkin sebagian dari kita sudah memiliki istri; dan banyak diantaranya hanya berperan sebagai ibu rumah tangga thok. Kalau begini, kenapa kita tidak mulai mendorong dan memberdayakan pasangan hidup kita untuk ber-metamorfosa menjadi insan yang produktif?

Memang tidak semua istri kita punya bakat untuk menjalani usaha atau pandai berdagang. Namun dengan dorongan Anda, para ibu rumah tangga itu pasti bisa belajar menjadi penghasil rezeki yang tangguh (apalagi jika sudah kepepet).

Contoh : rekan saya yang bekerja sebagai pekerja di sebuah BUMN memberdayakan istrinya untuk menjadi pengelola toko serba ada miliknya. Melalui usaha yang berjibaku, omzet tokonya itu telah menghasilkan keuntungan yang sama dengan gaji bulanan dia. Lumayan.

Apalagi jika istri/calon istri Anda itu punya hobi atau bakat keahlian tertentu, seperti masak, suka fashion/menjahit, atau demen dengan pernik kecantikan. Nah, kalau seperti ini bisa lebih mak nyus. Salah satu tetangga saya misalnya, punya istri yang jago bikin risoles yang renyah. Kini usaha sampingan istrinya itu terus melesat; dan memberikan tambahan rezeki yang melimpah.

Jadi kalau Anda punya istri/calon istri yang potensial, kenapa tidak mulai dari sekarang diberdayakan menjadi pencari rezeki tambahan?

Pilihan yang kedua adalah : mencari penghasilan tambahan melalui keahlian Anda. Kita tahu sebagai pekerja kantoran kita bekerja Senin – Jumat dari jam 8 – 5 sore. Nah bukankah kita masih punya waktu setelah itu. Misal dari jam 7 s/d jam 12 malam? Atau di hari Sabtu. Mengapa kita tidak menggunakan waktu ini untuk mencari penghasilan tambahan?

Misalnya, malam-malam daripada sekedar browsing ndak karuan, mengapa kita tidak melakukan kegiatan online untuk mencari tambahan penghasilan. Seperti teman saya misalnya. Selain bekerja dari pagi sampai sore sebagai pekerja kantoran, di malam hari ia menjalankan kegiatan kursus membaca cepat secara online. Ajaib : peminatnya membludak (peminatnya banyak karena memang kursus membaca cepat-nya bermutu bagus).

Atau jika Anda punya keahlian sebagai trainer, mengapa tidak mencari tambahan rezeki dengan menjadi trainer pas di hari Sabtu atau di hari kerja dengan cara mengambil cuti. Atau contoh lain : setiap Sabtu atau di malam hari, Anda meluangkan waktu untuk mengelola bisnis Anda sendiri, entah bisnis bikin seragam kantor, bisnis jualan pulsa elektronik, bisnis jualan makanan khas dari kampung halaman Anda, bisnis cuci mobil, bisnis jualan kebab waralaba, atau bisnis pijat refleksi.

Pendeknya, meski bekerja sebagai karyawan kantoran, kita tidak menutup peluang untuk mencari penghasilan tambahan yang halal. Baik pilihan pertama, pilihan kedua atau kombinasi dari dua pilihan diatas, bisa Anda lakukan dengan sepenuh hati. Yang penting : action. Jangan cuma dipikir-pikir doang. Kalau cuman dipikir, kapan aksinya dong. (Salah satu ide usaha sampingan yang mungkin bisa Anda pilih dapat DILIHAT DISINI).

Oke, selamat bertindak. Mudah-mudahan kita semua bisa mengais rezeki tambahan yang barokah, dan memang telah disediakan oleh Sang Maha Pemberi Rezeki.


Sumber : http://strategimanajemen.net

Berapa Besar Gaji yang Harus Anda Peroleh untuk Bisa Hidup dengan Layak?




Setiap tahun kita berharap gaji yang kita terima atau pendapatan dari usaha yang kita jalankan, bisa terus meningkat. Sebab, hey, harga barang-barang di sekitar kita terus merayap naik. Dan diam-diam tanpa kita sadari, selama ini pendapatan kita secara riil terus merosot gara-gara digerus angka inflasi yang tak kunjung henti.

Lalu, berapa penghasilan atau pendapatan minimal yang harus kita peroleh untuk bisa hidup secara layak, ditengah kepungan angka inflasi yang tak pernah kunjung berhenti menari? 10 juta per bulan? 15 juta? Atau 30 juta? Mari kita sejenak luangkan waktu untuk dengan sungguh-sungguh menghitung berapa banyak kebutuhan hidup kita – demi meraih kehidupan yang penuh sejahtera nan bahagia……

Sebelum menelisik angka demi angka yang tersaji, ada sedikit catatan yang perlu dikedepankan. Hidup layak dalam bayangan saya adalah hidup yang cukup nyaman, mapan, dan tidak kekurangan secara finansial. Sebab dengan itu Anda baru bisa menikmati hidup dan tidur dengan nyenyak. Sebaliknya, jika Anda masih serba kekurangan, atau apalagi tiap bulan dimaki-maki debt collector lantaran tagihan kartu kredit yang macet; maka itu artinya Anda masih belum hidup layak (bahasa kampungnya : financially incompetent).

Perhitungan disini mengambil asumsi bahwa Anda sudah berkeluarga dengan dua anak (kalau Anda belum berkeluarga, maka angka-angka dibawah inilah yang kelak harus Anda penuhi). Mari kita mulai dengan biaya untuk kebutuhan hidup sehari–sehari.

Biaya Kebutuhan Hidup Sehari-hari
Berapa biaya kebutuhan hidup sehari-hari untuk sebuah keluarga dengan dua anak di kota besar seperti Jakarta atau Surabaya atau Medan? Kebutuhan sehari-hari adalah untuk makan (diselingi sebulan sekali makan sekeluarga di mal); untuk membayar iuran keamanan, bayar listrik, air PAM, langganan koran, beli sabun, rinso, odol, dan juga jajan/uang saku anak-anak serta sumbangan kanan kiri. Estimasi saya, Anda mesti mengeluarkan uang sejumlah Rp 4 juta per bulan untuk kebutuhan ini.

Biaya Pendidikan Anak
Oke, sekarang banyak sekolah SD Negeri yang gratis dan murah meriah (lantaran anggaran pendidikan yang meroket). Namun kalau Anda ingin menyekolahkan anak Anda di sekolah swasta yang kredibel (seperti Al Azhar, Lab School atau sejenisnya), plus kursus ini itu, maka dengan dua anak kita akan menghabiskan anggaran sekitar Rp 1 juta/bulan untuk investasi masa depan ini.

Biaya Transportasi dan Komunikasi
Tarif tol terus merambat naik dan kemacetan makin membuat penggunaan bensin boros. Dengan asumsi Anda membawa mobil ke kantor, dan biaya bensin ndak ditanggung oleh kantor; maka kita bisa menghabiskan sekitar Rp 1,5 juta per bulan untuk bensin, tol dan biaya parkir. Ditambah pengeluaran pulsa telpon dan langganan internet speedy, kita akan spend sekitar Rp 2 juta untuk pos ini.

Biaya Kredit Mobil
Beruntunglah Anda yang mendapat fasilitas car ownership dari kantor Anda…..Sebab jika tidak, atau kalau ingin menambah mobil sendiri lagi, Anda mesti mengalokasikan anggaran sekitar 130 – 200 jutaan (inilah uang yang mesti kita keluarkan untuk mobil bagi keluarga muda seperti Avanza, Toyota Rush, atau Nissan Grand Livina). Jika Anda membelinya dengan kredit (65 % masyarakat kita membeli mobil dengan kredit) serta dalam jangka 5 tahun; maka itu artinya kita mesti mengalokasikan dana sekitar Rp 4 juta per bulan untuk keperluan ini.

Biaya Kredit Rumah
Anda tidak ingin selamanya tinggal di Pondok Mertua Indah, bukan? Beruntung kalau Anda dapat warisan rumah tinggal dari bokap atau nyokap. Sebab, tempo hari saya melihat iklan sebuah rumah mungil ukuran 4 L (lu lagi lu lagi karena saking kecilnya ukuran rumah) untuk keluarga muda di area BSD (Bekasi Sono Dikit, maksudnya) sudah mencapai harga sekitar 400 juta-an. Dengan jangka waktu 10 tahun, dan dengan suku bunga yang alamak kok makin melangit, maka Anda harus mengeluarkan sekitar Rp 4 juta untuk kredit “istana peristirahatan” Anda yang lu lagi lu lagi ini.

TOTAL : Rp 15 juta per bulan. Ya, angka inilah jumlah total dari rincian pengeluaran diatas. Dan angka inilah yang menurut saya merupakan jumlah minimal yang harus Anda berdua penuhi untuk bisa membangun keluarga yang layak dan kredibel di kota besar. Bagi Anda yang sudah mendapat penghasilan diatas angka 15 juta/bulan – congratulation. Bagi yang belum, maka segeralah berpikir keras dan ambil action untuk mencari cara memperoleh extra income (dengan halal tentunya).

Berpikirlah secara kreatif untuk bisa menambah income. Lalu berikhtiar-lah dengan tekun, sebab Tuhan itu Maha Kaya. Kalau Anda kompeten, kreatif, dan tekun berusahan plus tekun berdoa, insya Allah rezeki yang barokah akan mengalir pada Anda. Think positive. Be optimistic.


Sumber : http://strategimanajemen.net

Jika Penghasilan “Hanya” Rp 7 juta/bulan, Kapan Bisa Beli Rumah?




Rumah. Pada akhirnya, setiap keluarga (atau yang akan menikah) memiliki harapan untuk memiliki rumah sendiri. Sebuah tempat dimana kita bisa berteduh, tidur, bermimpi dan berjibaku merawat masa depan anak-anak.

Ya, kita semua menginginkan punya rumah sendiri. Sebab kita memang tidak ingin selamanya tinggal di Griya Mertua Indah, Graha Ortu Abadi, atau Pondok Kontrakan Lestari.

Sialnya, harga rumah di negeri ini kok ya terus menari-nari. Rumah mungil dengan ukuran 90 m2 di daerah Cibubur atau Alam Sutra Serpong sudah menembus 600 juta rupiah. Kalau gaji “hanya” 7 juta per bulan, kapan rumah impian bisa direngkuh?

Konon kabarnya, prinsip utama bagi pengelolaan properti adalah ini : kita mesti memiliki rumah minimal sejumlah anak kita. Jadi jika kita punya 3 anak, ya minimal rumah kita ada 3. Keren juga kalau bisa begitu ya: jadi kelak ketika anak-anak kita menikah, kita sudah menyiapkan rumah tinggal bagi mereka. Keren sekali.

Namun boro-boro 3 biji, beli satu saja repotnya setengah ampun.

Mari kita berhitung. Harga rumah dengan ukuran 90 M2 dengan hanya tiga kamar di daerah pinggiran seperti Bekasi harganya sekitar Rp 500 juta sekarang (sedikit lebih rendah dibanding harga di Cibubur).

Untuk membeli rumah senilai Rp 500 juta, Anda harus menyiapkan DP 100 juta-an. Wah saya ndak punya tabungan segede gitu mas. Tabungan saya cuma 20 juta. Yah, itu urusan sampeyan. Jadi? Ya nabung dulu supaya punya DP 100 juta. Wah, boro-boro nabung mas, untuk biaya hidup saja suka kurang. Yah, hidup memang tidak seindah omongannya Mario Teguh :(

Oke, setelah di-itung2, Anda merasa bisa nabung 100 juta tapi waktu butuh lima tahun. Wah kalau dalam lima tahun, harga rumah tadi mungkin sudah naik jadi Rp 700 juta. *kepalaMakinPening*

Oke, dengan asumsi DP sudah lunas, maka sisanya adalah 400 juta. Kalau di-cicil dengan KPR bunga 7% fix sepanjang 15 tahun, maka cicilan per bulannya menjadi sekitar Rp 3 jutaan.

Artinya selama 15 tahun lamaaaanya, kita cicil 3 juta setiap bulan. Tanpa henti.

Jika gaji kita hanya 7 juta/bulan, maka memang agak berat : sisa gaji yang 4 juta itu terlalu meffett untuk bisa hidup dengan memadai. Apalagi kalau anaknya 3 (makanya ikut KB saja :) ).

Karena itu dalam artikel berjudul Berapa Pendapatan Minimal yang Harus Kita Dapat (bisa dibaca disini), saya menghitung gaji Anda minimal 15 juta/bulan; agar Anda bisa membeli rumah sendiri dengan cukup leluasa.

Jadi apa yang kudu dilakoni agar pendapatan kita minimal sejumlah itu? Berikut beberapa langkah yang bisa di-jalankan.

Jika Anda karyawan, rata-rata dibutuhkan waktu sekitar 7 tahun untuk bisa menaikkan gaji dari angka 7,5 juta per bulan ke angka 15 juta per bulan (ini rata-rata lho ya. Bisa lebih cepat, bisa lebih lamaaaa). Problemnya: 7 tahun mendatang harga rumah sudah naik lagi dong.

Maka, Anda harus melakukan “akselerasi karir”. Caranya : bikin prestasi kerja yang oke, biar cepat promosi. Atau dengan bekal prestasi itu, Anda bisa pindah ke perusahaan lain dengan pangkat dan gaji yang lebih tinggi (asal prestasi kerja Anda itu memang bagus ya).

Cara lain ya tentu saja mencoba mencari tambahan penghasilan sampingan. Anda bisa saja menjadi reseller kaos secara online, buka lapak jualan aneka kuliner organik, atau bisa juga ternak sapi kecil-kecilan di kampung halaman. Yang penting ada keberanian untuk melakukan action : demi tambahan sesuap nasi buat anak-anak.

Dan juga demi bisa menabung agar mampu membeli rumah. Syukur-syukur kelak bisa membeli rumah sejumlah anak yang Anda miliki.

Maka, doa saya khusus di Senin pagi ini adalah : semoga Anda semua bisa membeli dan membangun rumpah impian Anda. Sebab rumahmu adalah istanamu.


Sumber : http://strategimanajemen.net/

Sabtu, 14 Maret 2015

Dia 10 Bisnis yang Paling Menjanjikan di Masa Depan

"Informasi ini penting. Penting sebagai panduan memilih bisnis bidang mana yang akan kita geluti setidaknya beberapa tahun ke depan. Berlaku sebagai orang bodoh lebih enak, tinggal ikuti saja orang-orang pintar yang sudah meriset dengan dana besar dan susah payah. Yang merasa pintar biasanya masih tidak percaya dan coba-coba dengan keterbatasan ilmunya malah gagal dan menyesal di tengah jalan. Hehe…"

Media terkemuka di Amerika bernama “INC” baru-baru ini merilis hasil riset terbaru mereka. Hasil riset mereka, bidang-bidang inilah yang dinilai “paling menjanjikan” paling tidak hingga 10 tahun mendatang. Proses riset ini mempertimbangkan apa saja kebiasaan manusia saat ini dan prediksi perilaku dan kebutuhan manusia di tahun-tahun ke depan. Hasilnya seperti yang ada di bawah ini. Mari kita simak daftarnya:

  1. Internet Bisnis, data processing, dan jasa informasi lainnya

  2. Sistem komputer & jasa yang berhubungan dengannya

  3. Sofware

  4. Jasa ketenagakerjaan

  5. Konsultasi: management, science, dan teknis

  6. Home Health Care

  7. Jasa penasihat keuangan pribadi

  8. Jasa perawatan anak

  9. Seni, hiburan dan rekreasi

  10. Film/video


Itulah sepuluh bidang bisnis yang direkomendasikan untuk digeluti. Kemudian bagaimana kita menyikapi hasil riset tersebut?

Sekarang mari takar diri kita masing-masing, dari kesepuluh bidang di atas, dimana diri kita dan hobi kita bisa masuk. Apakah Internet Bisnis, Kesehatan, Anak-anak, Travelling, atau film/video. Jika sudah menakar diri kita dan bisa masuk ke salah satu bidang di atas, bersyukurlah, langkah kamu semakin mudah dan sudah on the track.

Langkah selanjutnya adalah yakinlah untuk menggeluti bidang tersebut. Segera cari informasi dan sumber-sumber ilmu berkaitan dengan bidang kamu sebanyak-banyaknya. Cari buku-buku dan literatur yang bisa mengembangkan kemampuanmu dibidang tersebut. Gunakan internet untuk mengakses dan mengetahui apa yang sedang terjadi di belahan dunia yang lebih maju berkaitan dengan bidang kompetensi yang sedang kamu pelajari.

Saya sendiri memilih Bisnis Internet. Bidang ini setidaknya sudah saya geluti sejak tahun 2007 hingga sekarang. Meskipun dengan segala keterbatasan fasilitas dan disiplin diri. Alhamdulillah hingga sekarang tetap menjadi kesukaan saya dan saya terus belajar di bidang ini.

Dan lihatlah, Internet Bisnis berada di posisi pertama dari 10 bidang bisnis yang paling menjanjikan. Banyak data memang mendukung hal ini, penetrasi pengguna internet di Indonesia pada tahun 2014 diprediksi mencapai 50% penduduk Indonesia. Itu artinya akan ada 130 juta pemakai internet aktif di Indonesia. Dan seperti kata pepatah “ada gula ada semut”, bayangkan jika “semutnya” sebanyak itu, berapa banyak gula yang beredar. Berapa banyak uang yang berputar di sana?

Untuk itulah saya fokuskan untuk bergelut di bidang ini.

Jika kamu memiliki kesamaan dengan saya, yakni berbisnis dengan Internet, maka pas sekali. Saya baru saja menemukan tempat belajar yang lengkap dan baik untuk mengembangkan soff skill kamu di bidang ini. Ini adalah investasi ilmu untuk masa depan kita sendiri, hal yang menjanjikan setidaknya untuk 10 tahun ke depan.

Tempat belajar tersebut adalah di sini internetmatika. Silakan gunakan fasilitas voucher bagi member baru dengan memasukkan kode PRELAUNCH500K. Atau klik gambar di bawah ini.

Sekolah Internet Indonesia

Bagaimana untuk kamu yang belum memutuskan bidang mana dari kesepuluh bidang tadi? Saran saya, silakan ikuti kata hati kamu dan segera putuskan bidang mana yang akan digeluti hingga tahun-tahun ke depan. Saya tidak merekomendasikan kamu berpindah-pindah bidang saat belum tuntas atau berpindah di tengah jalan.

Putuskan sekarang, dan tingkatkan skill kamu di bidang itu. Ingat, ganjarannya adalah tahun-tahun ke depan, skill kamu sangat dibutuhkan oleh dunia. Tidak mau kan jadi salah satu dari ribuan orang yang berjubel seperti gambar di bawah ini?



lebih baik bisnis daripada mencari kerjaGambar di atas adalah foto suasana kegiatan Job Fair. Selalu ramai dan penuh sesak, dan kebanyaan bergelar SARJANA!

Atau kalau tidak antri-antri di atas, bisa kamu coba tips seperti foto di bawah ini.

Bagaimana menurutmu? Apa ada pandangan lain? Silakan sampaikan di kolom komentar.

sumber : http://solusidigitalku.com

 

Usaha-Usaha yang Menguntungkan untuk Masa Depan

Meskipun sudah memiliki pekerjaan yang mapan dengan penghasilan yang besar, tentu saja kamu masih memikirkan kehidupan masa depan kamu nantinya, termasuk juga keluarga kamu bagi yang sudah memiliki keluarga. Untuk itu, kamu sudah harus memikirkan usaha-usaha yang menguntungkan untuk masa depan kamu dan keluarga, sehingga nantinya kalian tidak akan pusing lagi dalam memenuhi biaya dan kebutuhan hidup.

Namun, tentu saja kamu tidak bisa mengharapkan bisnis tersebut bisa memberikan penghasilan banyak untuk kamu saat ini. Karena, seperti tujuan awal, yaitu menjalankan usaha-usaha yang menguntungkan untuk masa depan, pastinya bisnis tersebut lebih banyak keuntungan bagi kehidupan kamu di masa yang akan datang. Dalam kata lain, bisnis tersebut merupakan investasi awal untuk bisnis kamu selanjutnya setelah nanti berhenti bekerja.

Sebai referensi bagi teman-temang yang memang sudah dan sedang memikirkan hal tersebut, berikut usaha-usaha yang menguntungkan untuk masa depan yang bisa kamu coba dari sekarang:

1. E-commerce
Saat ini, orang lebih memilih untuk berbelanja secara online, meskipun juga tidak sedikit yang melakukan transaksi langsung di dunia nyata. Buktinya, penjualan melalui sistem E-commerce terus mengalami peningkatan hingga angka 10 persen pada tahun 2010 lalu, dengan jumlah transaksi mencapai 10 triliun. Mungkin, kamu bisa mulai membangun bisnis dengan cara ini.

2. Layanan Kebugaran
Kurangnya lokasi-lokasi umum untuk berolahraga dan semakin sedikitnya waktu bagi orang-orang untuk melatih kebugaran tubuhnya, sedangkan setiap orang selalu berharap bisa tetap sehat wal afiat setiap hari, menyebabkan pusat-pusat layanan kebugaran semakin banyak dikunjungi pelanggan. Bisnis yang satu ini juga bisa jadi pilihan, karena belum banyak dijalankan.

3. Wedding Organizer
Setiap orang pasti akan lahir, tumbuh dewasa, dan kemudian menikah. Berdasarkan data statistik, sekitar enam orang dari setiap 1.000 penduduk di Indonesia melangsungkan pernikahannya pada tahun 2009. Jika dibandingkan dengan jumlah penduduk saat itu, maka ada sekitar tiga juta pernikahan yang digelar dalam satu tahun. Sebuah prospek besar bagi bisnis wedding organizer.

4. Usaha renovasi rumah
Bisnis yang satu ini mungkin belum banyak terdengar. Karena, selama ini biasanya orang-orang menggunakan jasa perbaikan rumah melalui para tukang bangunan secara tradisional. Padahal, jika dilakukan dengan manajemen profesional, maka usaha renovasi rumah ini akan menghasilkan keuntungan besar. Peluangnya, hampir setiap rumah-rumah besar di perkotaan melakukan renovasi rumah, atau setidaknya untuk mempercantik kediamannya.

 

sumber : suryapost.com

4 Orang Ini Jadi Milyuner Sebelum Berusia 30

Belasan juta orang menganggur di AS dan perusahaan-perusahaan memperketat pengeluarannya. Wajar jika banyak anak muda yang menyerah begitu saja karena sulitnya mencari pekerjaan. Padahal kenyataannya, kalau tidak ada perusahaan besar yang buka lowongan, kita bisa mempekerjakan diri kita sendiri.

Jadilah wirausahawan. Pelajari berbagai jenis tipe bisnis dan temukan niche dimana Anda bisa menghasilkan uang di situ. Yang dibutuhkan hanya ide dan dorongan untuk melemparnya ke pasar. Dan jika Anda pikir jadi wirausahawan usaha kecil tidak bisa menghasilkan banyak uang atau uang cepat, rasanya Anda perlu melihat orang-orang ini.

Miliuner muda ini mungkin bisa mengubah pola pikir Anda. Mereka memang bukan orang terkenal seperti penyanyi pop, bintang rap atau pemain NBA. Mereka sama seperti kita yang hanya orang biasa. Bedanya, mereka sudah menghasilkan uang satu miliar pertamanya di usia 20an, bahkan remaja!

Keempat orang ini sudah sibuk mencari dan menghasilkan uang miliaran ketika rekan-rekan sebayanya masih bekerja membuat kopi, mengantar makanan atau bermain di mal bersama teman-temannya. Siapa sajakah kelima anak muda hebat ini?

Temukan asal muasal ide, cara merintis bisnis dan bagaimana kisah mereka hingga bisa jadi miliuner sebelum berusia 30 tahun pada artikel berikut ini, seperti dilansir dari CNBC, Rabu (25/7/2012):

1. Jon Koon

 

Jadi miliuner di usia 16 tahun
Bisnis: Suku cadang otomotif, fashion

Ayah Jon Koon adalah penggila mobil. Jon muda senang melihat-lihat majalah sang ayah yaitu majalah mobil dari Jepang. Dia melihat semua mobil super keren itu dan berkata pada dirinya sendiri: "Bagaimana bisa tidak ada seorang pun yang melakukan ini di sini (AS)?

Jon, lelaki berdarah China – Amerika yang tinggal di New York City pun mengambil uang angpao US$ 5.000 (sekitar Rp 40 juta saat itu) yang dikumpulkannya selama hari raya sepanjang tahun. Jon kemudian membeli suku cadang dari supplier luar negeri, bermitra dengan mekanik lokal dan mulai mendandani mobil dengan finishing, sistem audio dan mesin mewah. Bisnis Jon ternyata sukses besar dan kemudian menjadi salah satu supplier utama untuk acara TV Pimp My Ride.

Jon bisa saja menjadi korban kesuksesannya sendiri. Ide Jon menyebar sangat cepat dan hingga hari ini setidaknya ada 60 – 70 bengkel di New York City yang menyediakan jasa mendandani ulang mobil. Tapi insting Jon sangat tajam. Dia menengok bisnis manufaktur dan membuat merek barangnya sendiri. Beberapa ada yang mewah, ada juga yang mengincar pasar di bawah US$ 10, seperti penyegar udara berbentuk roda putar.

Bisnis manufakturnya kemudian mulai menilik fashion. Hingga saat ini, bisnis manufaktur lini fashion-nya meliputi Young Jeezy 8732, kemitraan dengan artis rekaman platinum Young Jeezy dan lini denim dengan perancang Italia, Domenico Vacca.

Jon meraup uang satu miliar pertamanya di usia 16 tahun dan saat ini TyKoon Enterprises bernilai US$ 80 juta. Bahkan profitnya melonjak 500% semasa resesi.

 

2. Stewart Vernon

 

Jadi miliuner di usia 25 tahun
Bisnis: pembersihan kolam renang

Stewart Vernon dari Macon, Georgia selalu memiliki jiwa pengusaha. Sejak masih remaja, dia sudah menjalani bisnis cuci mobil dari rumah ke rumah dan bisnis lainnya. Ketika dia lulus kuliah, Stewart tahu dia ingin memulai bisnisnya sendiri dan melihat kebutuhan untuk pelayanan lebih baik di bisnis pembersihan kolam renang.

Jadilah dia menggunakan beberapa ribu dolar yang ditabungnya sejak kuliah. Pada 2011, Stewart membeli truk dan beberapa bahan kimia. Kemudian dia menghabiskan beberapa minggu 'menempel' pada seorang pembersih kolam di lingkungannya yang sudah mau pensiun. Demi meraih pelanggan, Stewart mendatangi rumah ke rumah.

Dalam empat tahun pertama, pendapatan ASP Pool and Spa berlipat ganda terus setiap tahunnya dan membuat Stewart jadi miliuner di usia 25 tahun. Saat ini, dia mewaralabakan bisnis itu, mengajar wirausahawan lain, tidak hanya tentang bisnis pembersihan kolam tapi juga tentang bagaimana jadi milyuner dalam jangka waktu lima tahun.

Ada 56 waralaba di seluruh area tenggara Georgia dan beberapa di antaranya akan merayakan hari jadinya yang kelima sekaligus US$ 1 juta pertamanya. Apa saran Stewart? "Tak peduli pekerjaan apa yang kau lakukan, antarkan produkmu dan dukung dengan layanan luar biasa. Itulah yang akan membedakan kau dengan yang lain."

 
3. Maddie Bradshaw

 

Jadi miliuner di usia 13 tahun
Bisnis: Perhiasan anak-anak dari tutup botol

Maddie Bradshaw dari Dallas, Texas mengatakan keluarganya senantiasa kreatif dan senang mendaur ulang. Ketika berusia 10 tahun, Maddie ingin mendekorasi lokernya. Jadi sang paman yang memiliki mesin CocaCola tua memberinya 50 tutup botol bekas.

Tutup botol itu dilukis kemudian ditempeli magnet. Maddie juga memberi beberapa tutup botol kreasinya sendiri pada teman-teman yang ternyata menyukainya. Maddie sangat senang dengan hasil karyanya ini hingga dia merangkai tutup botol itu jadi kalung supaya bisa dipakai kemana-mana.

Dengan bantuan dari sang ibu, Maddie menarik US$ 300 yang ditabungnya dari hadiah ulang tahun, Natal dan peri gigi lalu membeli bahan-bahan. Dia menitipkan sekitar 50 kalung yang dinamakannya Snap Caps ke toko mainan setempat. Kalung Maddie pun ludes hanya dalam hitungan jam!

Maddie berhasil memperoleh uang US$ 1 juta pertamanya di usia 13 tahun. Saat ini, m3 girl designs memiliki 40 karyawan dan telah menjual lebih dari 60.000 kalung setiap bulannya di lebih dari 2.500 outlet. Mereka juga membuat pita rambut Snap Cap dan Snap Cap "Huggers" untuk dekorasi sepatu boot Ugg.

Saat ini Maddie berusia 16 tahun dan duduk di bangku SMU. Di waktu luangnya, dia menulis buku "How to Make Millions" yang sudah keluar 1 November 2010 lalu. Maddie juga mengerjakan lini bisnis perhiasan terbarunya yang dinamai Spark of Life dan mengincar grup usia remaja.

Dia sempat bercita-cita menjadi pengacara imigrasi, jaksa paten atau publisis ketika sudah dewasa nanti. Namun dia mengakui masih memiliki beberapa tahun sebelum memutuskan. Saran dari Maddie? "Ikuti hasratmu. Jika kamu punya ide dan menyukainya, kesempatan adalah niat seseorang juga."

4. Tad Agoglia

 

Jadi miliuner di pertengahan usia 20 tahun
Bisnis: kerja pemulihan pasca bencana

Tad Agoglia (paling kanan) sebenarnya berencana jadi pendeta dan meraih gelar pasca sarjananya di jurusan teologi. Kakek buyutnya memiliki toko mekanik di Brooklyn dan Tad biasa membantu di situ. Ternyata hasratnya untuk membantu orang, dikombinasikan dengan pengalamannya bekerja kasar berhasil membuat Tad jadi milyuner.

Dia menyadari bahwa semasa bersih-bersih pasca badai besar, truk-truk tidak cukup besar untuk mengangkut puing-puing dengan cepat. Jadi Tad mengambil US$ 300.000 yang disimpannya dari macam-macam kerja sampingan seperti jadi pemotong rumput, penjaga isi bensin, pengecat rumah dan masih banyak lagi.

Tad lalu membeli bahan-bahan untuk membangun truk monster raksasa dari segala truk monster: muatannya 92 meter kubik, 20 kali lipat ukuran truk dump biasa dan punya senjata rahasia yaitu crane raksasa di atasnya untuk self-loading.

Jasa yang disediakan Disaster Recovery Solution untuk kota-kota terserang bencana sangat dibutuhkan. Tad meraih US$ 1 juta pertamanya di pertengahan usia 20. Sebagian besar dari kita mungkin akan berhenti di usia itu. Namun faktor penyayang dan peduli dalam diri Tad membuat dia frustrasi akan fakta bahwa dia harus mengambil untung dari penderitaan orang.

Akhirnya dia mengubah bisnisnya jadi non-profit yang disebut First Response Team dan kini semua jasanya digratiskan. Tad dan kawan-kawannya jadi kru nomaden, berkemah di lokasi yang diperkirakan akan dihantam badai. Ini supaya mereka bisa langsung datang di lokasi dimana korban membutuhkan bantuan.

Mereka juga memiliki alat-alat canggih sekaliber Iron Man: mega generator yang bisa menyalakan sebuah Walmart, kamera mini yang bisa menggali reruntuhan mencari korban selamat dan boat yang bisa melayang di atas tanah.

sumber : http://gajian-dirumah.blogspot.com

 

Entrepreneurship : Menjadi Kaya dengan Merubah Pola Pikir

Dalam ebooknya yang berjudul “think rich to get rich”, T. Harv Eker memberikan kiat-kiat untuk menjadi kaya. Orang kaya menurut standar Amerika adalah memiliki kekayaan bersih senilai 1 juta dollar Amerika (kurang lebih 9 milliar rupiah). Kekayaan bersih adalah seluruh asset dikurangi semua hutang-hutang.


Sebelum menjadi penulis buku dan pembicara seminar, T Harv Eker adalah karyawan biasa dengan income standar di amerika. namun 2,5 tahun kemudian dia menjelma menjadi seorang Milyuner berkat bisnis suplier peralatan Fitness yg menggurita dibawah kepemimpinannya. Jika anda ingin tahu bagaimana ia bisa merubah mindsetnya menjadi mindset milyuner, baca saja bukunya yg lain ” Secret Of Millionaire Mind “


Coba anda hitung kekayaan bersih anda berapa saat ini. jika lebih dari 9 milliar rupiah, selamat… berarti anda salah satu miliuner Indonesia. Tapi jika belum mencapai angka itu, ada baiknya jika anda menyimak kiat sukses T. Harv Eker ini.



1. Ubah Cara Berpikir

 



ini adalah hal paling mendasar dan paling penting dalam mencapai tujuan untuk menjadi kaya. Sejurus dengan ungkapan : “watak anda adalah nasib anda” , bahwa pemikiran adalah yang menentukan nasib anda. bukan hal lainnya.

cara anda bertindak, cara berbicara, cara anda bersikap kepada orang lain, itu semua berasal dari cara berpikir anda. Dan hal ini pula yang menentukan anda menjadi orang miskin atau menjadi orang kaya.


Apabila anda diberi pertanyaan :


“jika anda berpikir seperti pemikiran orang kaya dan bertindak seperti tindakan orang kaya, percayakah anda bahwa anda akan menjadi kaya ? “


apa jawaban anda? 

Jika anda menjawab YA, berarti anda telah memahami bahwa perbedaan orang kaya dan orang miskin terletak pada CARA BERPIKIR nya.

 

banyak orang kaya yang bangkrut tetapi dalam sekejap berubah menjadi kaya lagi, seperti Donald Trump yang pernah bangkrut karena memiliki hutang hingga miliaran dollar. tetapi karena cara berpikirnya adalah cara berpikir orang kaya, maka dia dalam waktu tidak berapa lama mampu bangkit dan menjadi miliuner lagi.


beberapa hal yang harus diubah dalam cara berpikir :


* Hapus propaganda negatif mengenai orang kaya yang sering terlintas dalam pikiran anda, “orang kaya adalah orang yang penuh dengan uang haram“, “orang kaya adalah orang pelit “, ” orang kaya biasanya menjadi orang jahat dan tidak bersahabat ” dan berbagai bentuk propaganda negatif lainnya tentang orang kaya.

karena jika anda membenci orang kaya, maka anda telah memblokir pikiran-pikiran bawah sadar untuk menjadi kaya. dan hasilnya anda tidak akan pernah kaya. lakukan sebaliknya, kagumi orang kaya, kalau perlu doakan mereka. amati dan tiru cara mereka berpikir, cara bertindak, dan cara bersikap mereka.




2* Berpikir dan bermimpi BESAR


ambil segala sesuatu dalam lingkup yang lebih besar. beranilah untuk memiliki impian yang besar. berpikir dan bermimpi kecil hanya akan menjadikan anda “orang kecil”.


anda memiliki cita-cita memiliki 1 buah toko retail yang sukses dengan keuntungan 10 juta / bulan ? kenapa tidak bercita-cita untuk memiliki 100 toko retail yang sukses? atau bahkan 1000 toko? khan ada caranya, di franchisekan misalnya.





3* tidak mengeluh, tidak mencari-cari alasan dan tidak mencari pembenaran atas ketidaksuksesan anda.

Bersyukur dan menerima apa adanya keadaan anda yang sekarang dan tidak mencari kambing hitam atas ketidaksuksesan anda. selalulah berpikir positif, karena semua perkataan negatif berasal dari pemikiran negatif.





4* Fokus pada Peluang dan Kesempatan, bukan pada masalah dan rintangan.

Ingat kisah dua orang salesman yang ditugaskan untuk menjual sepatu di Benua Afrika? A dan B berangkat ke Afrika untuk melihat situasi pasar untuk produk sepatu. Mereka mendapati bahwa disana tidak ada yang memakai sepatu. si A (cara berpikir orang miskin) mengatakan kepada bosnya, “payah pak, masyarakat disana tidak ada yang memakai alas kaki. jadi tidak mungkin kita bisa berjualan disana”. si B (cara berpikir orang kaya) mengatakan kepada bosnya, “lapor bos, peluang kita sangat bagus untuk berjualan sepatu disana  karena masyarakat sana tidak ada yang memakai sepatu dan mungkin kita bisa merajai pangsa pasar sepatu. kapan bisa secepatnya kita kirim barang kesana?”.


 nah, beda cara pandang… akan beda pula hasilnya bukan ?


semoga artikel inspirasi ini bermanfaat… salam sukses !


winsurya / editor